Writed by: Wiratmahadi
Di sekeliling jari-jemarinya ia meminta tamba-Nya
Dengan lingkar mata yang sedikit kerut namun tanpa rasa takut
Setiap kata menjadi detik saksi permintaan dan penawarannya
Seiring kata & seiring nada yang penuh penekanan
Malalaikat, hati dan sayap menuntun kata-katanya
Melepas lelapnya meski harus berjalan tertatih-tatih
Tanpa rasa letih ia selalu menghunus pedang kesatrianya
Dengan gigih, cekatan bahkan meski harus terbunuh waktu
Darah merpati menjadi taruhan nyawanya
Ratu misteri menjadi setiap detik nadinya
Sangkar emas pun menjadi perisainya
Ketika ia mulai dibuat tersungkur dan tertidur
Sepasang jari bersayap terbang & mengelilingi alam sadarnya
Tajam & tanpa melukainya. Ia anggun, suci & tanpa biasan dosa
Continue Reading
Di sekeliling jari-jemarinya ia meminta tamba-Nya
Dengan lingkar mata yang sedikit kerut namun tanpa rasa takut
Setiap kata menjadi detik saksi permintaan dan penawarannya
Seiring kata & seiring nada yang penuh penekanan
Malalaikat, hati dan sayap menuntun kata-katanya
Melepas lelapnya meski harus berjalan tertatih-tatih
Tanpa rasa letih ia selalu menghunus pedang kesatrianya
Dengan gigih, cekatan bahkan meski harus terbunuh waktu
Darah merpati menjadi taruhan nyawanya
Ratu misteri menjadi setiap detik nadinya
Sangkar emas pun menjadi perisainya
Ketika ia mulai dibuat tersungkur dan tertidur
Sepasang jari bersayap terbang & mengelilingi alam sadarnya
Tajam & tanpa melukainya. Ia anggun, suci & tanpa biasan dosa